Selasa, 18 Maret 2014

Cara Cerdas Memilih Jurusan Di SMK


 Istilah Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK saat ini sangat populer. Apalagi dengan adanya mobil SMK, yang dirakit oleh para siswa. Kepopuleran SMK makin menjadi ketika Walikota Solo, yang saat ini sudah menjabat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menggunakan mobil SMK untuk kendaraan dinasnya.
            Namun tidak semua orang peduli dengan jenjang pendidikan ini. Bahkan masyarakat bingung dengan generalisasi di SMK, terutama dalam penjurusannya. Kalau dulu untuk mengenali sekolah SMK sangat mudah karena sesuai dengan jurusan intinya masing-masing, seperti STM  (Sekolah Teknologi Menengah), SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga), SMIP (Sekolah Menengah Industri Pariwisata), SMF (Sekolah Menengah Farmasi), SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), SKMA (Sekolah Kehutanan Menengah Atas) dan lain-lain.
            Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pada Bab VI Bagian Ketiga Tentang Pendidikan Menengah disebutkan bahwa SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan tingkat menengah selain SMA dan MA/MAK. SMK kependekan dari Sekolah Menengah Kejuruan. Kita semua pasti tidak bisa menebak jurusan apa saja yang ada di SMK ini. Berbeda dengan era tahun 90-an dimana kita sudah langsung mengenali penjurusannya.
            Untuk membuka cakrawala wawasan kita tentang SMK ini, alangkah baiknya berbicara mengenai apa itu SMK, mengapa harus memilih SMK dan mengenal Jurusan (Kompetensi Keahlian) SMK. Hal ini bermanfaat sebagai landasan pemahaman secara menyeluruh tentang SMK, sehingga menghindari ungkapan maupun persepsi negatif dari masyarakat seperti SMK sebagai sekolahan nomor dua.
        
Apa itu SMK?
SMK merupakan salah satu bentuk pendidikan menengah dan merupakan kelanjutan dari jenjang sebelumnya yaitu SMP dan MTs sederajat. Definisi SMK menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010  adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.
Wilayah pendidikan SMK berada pada tataran pendidikan formal yang memiliki peraturan terstandar baik nasional maupun internasional. SMK merupakan pendidikan vokasi ditingkat menengah yang menitikberatkan pada kemampuan profesional kerja (hard skill), dan etika kerja (soft skill).

Mengapa Harus Memilih SMK?
            Pertanyaan “mengapa harus memiih SMK” sungguh menggelitik kita. Jika kita telisik munculnya pertanyaan itu pasti ada sebabnya. Jika kita dihadapkan pada dua pilihan untuk melanjutkan pendidikan dari pendidikan dasar ke pendidikan menengah. Salah satunya kita bisa memilih SMK.
            Banyak keuntungan dan kelebihan jika para calon siswa memilih SMK sebagai tumpuan untuk pendidikan menengah. Paradigma pendidikan di SMK saat ini tidak semata-mata mementingkan unsur kejuruannya, namun sudah mengandung content yang dapat membekali siswa untuk juga bisa kuliah ke perguruan tinggi.
            Ada banyak alasan para orang tua atau para calon siswa untuk menjatuhkan pilihan hatinya dengan bersekolah di SMK. Alasan-lasan itu di antaranya bahwa SMK: 1) menerapkan Link and Match yaitu model pembelajaran teori dan praktek yang saling terpadu pelaksanaannya sebagaimana diterapkan di Jerman; 2) memiliki jaringan kerja luas; 3) memberi jaminan penguasaan kompetensi sangat tinggi kerja sama dengan Dunia Usaha dan Industri; 4) menanamkan jiwa kewirausahaan; 5)menanamkan etika kerja secara konsisten.

Solusi Memilih  Jurusan di  SMK
            Pada pertengahan tahun ini atau bulan Juni 2013, secara serempak seluruh sekolah di Kalimantan Timur menyelenggarakan penerimaan siswa baru, tidak terkecuali SMK. Untuk memilih jurusan atau kompetensi keahlian di SMK memerlukan strategi agar berhasil.
            Sesuai Surat Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas No. 251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan mengelompokkan keahlian SMK menjadi 3 yaitu Bidang Studi Keahlian, Program Studi Keahlian dan Kompetensi Keahlian.
            Bidang Studi Keahlian ada 6 yaitu Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Bidang Studi Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bidang Studi Keahlian Kesehatan, Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan Pariwisata, Bidang Studi Keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen.
            Selanjutnya Bidang Studi Keahlian dibagi menjadi beberapa Program Studi Keahlian. Secara keseluruhan ada 40 Program Studi Keahlian. Dan bagian yang lebih rinci dari Program Studi Keahlian adalah Kompetensi Keahlian atau kalau dulu menyebutnya Jurusan. Jumlah Kompetensi Keahlian di SMK seluruhnya ada 121 kompetensi keahlian.
            Dengan banyaknya kompetensi keahlian di SMK, maka calon siswa harus cerdas memilih Jurusan (Kompetensi Keahlian) dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1) dapatkan referensi jurusan baik melalui brosur, leaflet, booklet, selebaran, spanduk atau datang langsung ke sekolah yang dituju; 2) analisis potensi bidang kerja prospektif beberapa tahun ke depan di kota anda, ini untuk memudahkan mencari kerja pasca lulus dari SMK; 3) rencanakan kemungkinan memilih jurusan yang diminati, ini  untuk efektivitas pencapaian tujuan belajar, pastikan bahwa jurusan yang dipilih benar-benar disukai ; 4) putuskan memilih jurusan secara cerdas, artinya meramu potensi kerja dimasa depan dengan minat belajar pada jurusan tersebut.
            Ada beberapa permasalahan yang terkadang muncul ketika seorang siswa sudah memilih kompetensi keahlian tertentu di sebuah SMK. Sebaiknya calon siswa menelaah permasalahan tersebut sebelum timbul penyesalan. Diantara permasalahan itu adalah salah pilih jurusan karena kurangnya pemahaman dan informasi sekolah yang dituju, memilih jurusan berdasarkan keinginan orang tua dan memilih jurusan karena teman juga memilih jurusan yang sama.
            Untuk mengatasi permasalahan dalam memilih jurusan, para calon siswa diharapkan : 1) memilih jurusan tersebut  sesuai minat pribadi saja, dengan memperbanyak informasi seputar jurusan akan mudah memutuskan untuk memilihnya; 2) minta pendapat orang yang kompeten mengenai jurusan yang dipilih.

Tidak ada komentar: